Pendekatan Teaterikal Menekan HIV/AIDS di Papua

JAKARTA, KOMPAS.com — World Vision bekerja sama dengan mitra lokalnya Wahana Visi Indonesia melakukan pelatihan penulisan naskah, seni peran dan pementasan dan teater untuk pelajar SMA di Jayapura.

Difasilitasi oleh anggota senior Teater Koma Jakarta Rita Matu Mona, 30 pelajar dari SMA 1 Jayapura mengikuti pelatihan lima hari yang dilangsungkan sejak Senin lalu di Hotel Mutiara Kotaraja Dalam, Abepura.

Communication Officer WSI Papua Region Enda Balina mengatakan, pelatihan digelar sebagai salah satu strategi menekan jumlah penderita HIV/AIDS. Sebab, prevalensi HIV dan AIDS di Papua mencapai 2,4 persen untuk kelompok usia 15-49 tahun. Salah satu faktor pemicu adalah akibat rendahnya pemahaman yang benar tentang HIV dan AIDS dan penyebarannya.

"Salah satu strategi yang dilakukan WVI adalah dengan mendukung anak dan remaja untuk menjadi sumber informasi yang benar mengenai HIV dan AIDS kepada teman-teman sebaya mereka," katanya, Jumat (24/4) melalui surat elektronik.

Dijelaskan, salah satu metode yang digunakan adalah melalui pendekatan teaterikal. Dalam pelatihan ini, remaja diberikan pengetahuan dasar penulisan naskah drama, seni peran, dan juga pementasan dalam tema HIV dan AIDS.

Tentang Rita Matu Mona, Enda mengatakan, ia seorang tokoh teater di Indonesia. Bergabung dengan Teater Koma sejak tahun 1980, Rita telah mementaskan berbagai naskah drama seperti Sampek Engtay, Opera Kecoa, The Three Penny Opera, dan banyak lainnya. Sampai sekarang, Rita terus aktif berperan sebagai sutradara teater, penulis naskah, aktris teater, dan mengajar di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di Jakarta.

Beberapa karya yang pernah ia hasilkan di antaranya Catat, Tragedi Semanggi, Sang Dalang, Potret, dan The Lipstick Children. Rita pernah meraih Penghargaan MURI sebagai pemain yang tidak tergantikan dalam 82 episode.